Pabrik Gula Soedhono


Zum Vergrößern Bild anklicken


Pabrik Gula Soedhono: Pabrik Gula Soedhono: Eingang / Masuk Pabrik Gula Soedhono: P.G. Sudhono: Lokomotiv-Denkmal Pabrik Gula Soedhono: Pabrik Gula Soedhono: Feldbahnhof / Stasiun kereta api Pabrik Gula Soedhono: P.G. Soedhono: Zuckerrohrverladung
Pabrik Gula Soedhono: P.G. Soedhono: Zuckerrohrverladung Pabrik Gula Soedhono: Pabrik Gula Soedhono: Zuckerrohrmühle / Stasiun giling Pabrik Gula Soedhono: Pabrik Gula Soedhono: Zuckerrohrmühle / Stasiun giling Pabrik Gula Soedhono: Pabrik Gula Soedhono: Verdampfstation / Stasiun penguapan
Pabrik Gula Soedhono: Pabrik Gula Soedhono: Kochstation / Stasiun masakan Pabrik Gula Soedhono: Pabrik Gula Soedhono: Zuckerhaus / Stasiun puteran Pabrik Gula Soedhono: Pabrik Gula Soedhono: Elektrische Zentrale / Pusat listrik


Allgemeines

FirmennamePabrik Gula Soedhono
OrtssitzSudhono (Java)
OrtsteilTepas
Internet-Seitehttp://www.ptpn-11.com/pg-soedhono.html
Art des UnternehmensZuckerfabrik
AnmerkungenNiederländisch und noch bei [PTPN XI]: "Soedhono". Mühlen-Leistung (2000): 2289 t/d. Liegt im Dorf Tepas (Kecamatan Geneng) und gehört postalisch zu Ngawi (von dort ca. 10 km südlich). Gehörte bis 1957 zu "Handelsvereeniging Amsterdam" (HVA). Durch die Verstaatlichung Teil von "PT Perkebunan Nusantara XI (Persero)". Um 2006/07: Wechselstrom-Eigenerzeugung nur mit 57,5 Hz
QuellenangabenIndonesian sugar mills machinery (1924) Dokumentation Gieseler (30.07.2006 + 24.08.2007) [Sejarah Singkat PG Soedhono]
HinweiseNordwestlich von Madiun; an einer Stichstraße, die von der Straße Ngawi - Tambakromo westlich abgeht. Der Fernbus Madiun - Solo fährt an der Fabrik vorbei. Vor der Fabrik steht die Lokomotive "4" in gepflegtem Zustand als Denkmal.




Unternehmensgeschichte

Zeit Ereignis
1889 Gründung durch die "Verenigde Vorsendsche Cultural Maatschappij" (VVCM); nach niederländischen Quellen gab es die "Cultuur-Maatschappij der Vorstenlanden".
um 1894 Gründung (vergl. 1889) unter der Schutz eines niederländischen Unternehmens, welches die Zuckerfabrik Kali Bagor in Banyumas (Zentraljava) besitzt, nachdem das Grundstücksproblem nicht die Bemühungen unterstützen konnte. Das Direktionsbüro befindet sich in Semarang mit dem Namen "Verenigde Vorstendsche Culture Maatschappij" (Schreibweise lt. [Sejarah Singkat PG Soedhono], fraglich!) und der Abkürzung VVCM (auch genannt "Cultuur Maatschappij der Vorstenlanden" [Het Vaderland, 04.09.1931]; diese wurde am 01.03.1888 unter Übernahme von "Dorrepaal & Co." in Semarang errichtet).
1924 Die Zuckerfabrik führt die Produktion selbständig aus. Die Führung zum ersten Mal nämlich Tuan Bing, und die Fabrik hat noch die Form einer CV
17.08.1945 Indonesien wird ausgerufen und übernimmt alles indonesische Vermögen, eisnchließlich der Zuckerfabrik Soedhono
1949 Die Niederländer besetzen wieder, und die Zuckerfabrik wird durch das indonesische Volk zerstört.
1951 Die Fabrik wird durch die Niederländer wieder aufgebaut und beginnt 1951 wieder mit der Produktion.
1954 Adm Hj. Keyman wird durch Leyssius ersetzt
12.1957 Es tritt ein Wechsel in der Politik ein, und Holland kann sich nicht in Indonesien halten. Die Zuckerfabrik wird daher wieder vom indonesischen Volk übernommen. Die indonesische Regierung erläßt eine Regelung über den Status der Zuckerfabrik in Form einer PPN (Perusahaan Perkebunan Nusantara = Staatliches Plantagenunternehmen). Die Leitung geht von Leyssius auf Pjs. Harsojo (danach Siwar, gefolgt von Iran) über.
1963 Die Gesellschaftsform PPN wird mit der Herausgabe von PP No. 1 und No. 2 über die staatlichen Unternehmen in eine PNP (Perusahan Negara Perkebunan) umgewandelt, und die Leitung übernimmt Doeri Djogowirono.
1969 R. Soenjoto Reksodimuljo leitet die Fabrik
1973 Pamujo BSc. wird Leiter der Fabrik
1977 R. Pangesoe wird Leiter der Fabrik
1980/1981 Die Fabrik geht von der Form einer PNP in die PTP XX über unter der Leitung von R. Soekartiko
1981 Die Unternehmensleitung wird durch R. Soebono ersetzt.




Produkte

Produkt ab Bem. bis Bem. Kommentar
Rohrzucker 1889 Beginn 2007 in Betrieb  




Betriebene Dampfmaschinen

Bezeichnung Bauzeit Hersteller
Dampfmaschine 1950 Nederlandsche Fabriek van Werktuigen en Spoorwegmaterieel
Dampfmaschine 1950 Nederlandsche Fabriek van Werktuigen en Spoorwegmaterieel
Dampfmaschine 1950 Nederlandsche Fabriek van Werktuigen en Spoorwegmaterieel
Dampfmaschine   Hallesche Maschinenfabrik und Eisengießerei vorm. Riedel & Kemnitz
Dampfmaschine   Machinefabriek Jaffa vh. Louis Smulders & Co.
Dampfpumpe   A. S. Cameron & Co., Engineers
Dampfmaschine   unbekannt
Dampfpumpe   unbekannt
Dampfmaschine   W. Maxwell, Engineer
Dampfmaschine   W. Maxwell, Engineer
Dampfmaschine   W. Maxwell, Engineer
Dampfpumpe   unbekannt
Dampfpumpe   unbekannt




Firmen-Änderungen, Zusammenschüsse, Teilungen, Beteiligungen


Zeit = 1: Zeitpunkt unbekannt

Zeit Bezug Abfolge andere Firma Kommentar
1958 Holding, Dachgesellschaft zuvor PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) Ab Verstaatlichung 1958
1 Holding, Dachgesellschaft zuvor Handelsvereeniging Amsterdam Bis Verstaatlichung 1958




Allgemeines

ZEIT2009
THEMAFirmendarstellung
TEXTPabrik Gula Soedhono yang berlokasi di Desa Tepas, Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur didirikan pada tahun 1888 oleh perusahaan Verenigde Vorsendsche Cultural Maatschaapy ( VVCM ). Pada tanggal 10 Desember 1957 Direksi sebagai pimpinan tertinggi Perusahaan Negara (PN) yang berpusat di Jakarta melakukan perubahan struktur organisasi perkebunan dari sentralisasi menjadi desentralisasi dan status PG. Soedhono menjadi Perusahaan Perkebunan Negara ( PPN ). Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah ( PP ) nomor 1 / 1962 dan nomor 2 / 1962 tentang Perusahaan Negara ( PN ) maka PG. Soedhono berubah dari Perusahaan Perkebunan Negara ( PPN ) menjadi Perusahaan Negara Perkebunan ( PNP ).

Tanggal 2 Mei 1981 berdasar Peraturan Pemerintah RI nomor 6 tahun 1972 ( Lembaran Negara RI nomor 7 tahun 1972 ) yang menetapkan pengalihan bentuk Perusahaan Negara Perkebunan XX menjadi Persero, sehingga terjadi perubahan status dari Perusahaan Negara menjadi Persero PTP XX ( Perseroan Terbatas Perkebunan ). Berdasarkan SK Pengesahan dari Menteri Kehakiman RI nomor C2-7749-HT-01-01 tahun 1983, telah disahkan berdirinya PTP XX menjadi badan hukum untuk waktu 75 tahun terhitung sejak tanggal 3 Desember 1983.

Dalam surat edaran nomor XX-SURED / 96.001, dengan berdasar pada Peraturan Pemerintah nomor 16 / 1996 tanggal 14 Februari 1996 maka PTP XX dan PTP XXIV-XXV ( Persero ) telah dibubarkan dan tanggal 11 Maret 1996 dibentuk perusahaan baru dengan nama PTP.Nusantara XI ( Persero ) dengan alamat di jalan Merak no 1 Surabaya.

Pada tahun 2011, PG Soedhono merencanakan menggiling tebu sebanyak 315.163,6 ton (tebu sendiri 105.259,1 ton dan tebu rakyat 209,904,5 ton) yang diperoleh dari areal seluas 4.140,8 ha (TS 1.300,2 ha dan TR 2.840,6 ha). Gula dihasilkan diproyeksikan mencapai 22,337,0 ton (milik PG 12.882,3 ton dan milik petani 9.454,7 ton) dan tetes 14.182,3 ton. Selain Kabupaten Ngawi, areal pengusahaan tebu PG Soedhono juga berasal dari Kabupaten Bojonegoro. Kapasitas PG 2.700,0 tth (tidak termasuk jam berhenti) atau 2.347,8 tth sudah termasuk jam berhenti.

PG Soedhono beberapa kali mengalami peningkatan kapasitas sejalan meningkatnya ketersediaan tebu. Sadar akan pentingnya tebu rakyat dalam pemenuhan kebutuhan bakan baku dan pengembangan PG lebih lanjut, pelayanan prima kepada petani teru diupayakan dengan sebaik-baiknya. Secara periodik, PG menyelenggarakan Forum Temu Kemitraan (FTK) guna membahas berbagai persoalan yang dihadapi petani, baik di luar maupun dalam masa giling.

Dalam upaya peningkatan produktivitas, PG Soedhono antara lain melakukan optimalisasi masa tanaman, penataan varietas menuju komposisi ideal (proporsi antara masak awal, tengah dan akhir berbanding 30-40-30%), penyediaan agroinputs secara tepat, intensifikasi budidaya, dan perbaikan manajemen tebang angkut. Sedangkan untuk percepatan alih teknologi, PG Soedhono aktif menyelenggarakan kebun percobaan. Melalui kebun semacam ini, petani diharapkan dapat belajar lebih banyak tentang pengelolaan kebun melalui best agricultural practices.



PROFIL ADMINISTRATUR

Sejak April 2009, Administratur PG Soedhono dijabat oleh RM Satrio Wibowo. Lahir Semarang tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan Diploma-3 Teknologi Gula dari Lembaga Pendidikan Perkebunan. Sambil bekerja RM Satrio Wibowo, menyelesaikan pendidikan S-1 dari Fakultas Pertanian. Tambahan pendidikan antara lain Kursus Manajemen Perkebunan dari Lembaga Pendidikan Perkebunan. Selain itu, beberapa kali mendapatkan pelatihan bidang kimia gula.

Mengawali karier sebagai Khemiker di PTP XXIV-XXV. Dalam perjalanan kariernya, antara lain pernah ditugas di PIR Gula I Pelaihari dan Kepala Bagian Pabrikasi PG Semboro, dan Administratur PG Wringinanom.
QUELLEhttp://www.ptpn-11.com/pg-soedhono.html